TARAKAN – Pasca gempa tektonik yang berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Wali Kota Tarakan, dr. H. Jusuf SK bersama sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tarakan bergerak cepat memantau kondisi di lapangan sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat. pada Rabu (5/11/2025),
Walikota Tarakan dr. khairul, M.Kes, mengatakan bahwa lokasi pertama ynag dikunjungi yaitu ke RSUD Dr H Jusuf SK, RS Rumah Sakit Pertamina Tarakan dan Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT).
Kedatangan forkopimda untuk melihat pelayanan rumah sakit pasca gempa sekaligus melihat kondisi pasien. Karena beberapa rumah sakit mengevakuasi pasiennya ke luar untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Lainnya
“Ya sementara kita tadi mengecek beberapa rumah roboh. Yang saya lihat ada dua. Terus ada informasi tambahan di Lingkas Ujung itu ada satu lagi,” ujar Wali Kota Khairul.
Usai melakukan kunjungna di RSUJK, rombongan juga melihat salah satu rumah warga yang rusak dampak getaran gempa cukup kuat. Bahkan salha satu dari anggota keluarga orang tersebut harus dirawat si Puskesman, karena luka benturan yang dialami korban.
“Kita juga berkeliling ke seluruh rumah sakit karena pasiennya rata-rata dikeluarkan semua dan kita persiapkan juga tenda di rumah sakit. Itu di Rumah Sakit Jusuf SK, Rumah Sakit Pertamina, Rumah Sakit Kota, karena kita mengantisipasi kalau misalnya ada gempa susulan, jadi disiapkan,” sambung Wali Kota Khairul.
Meski demikian, wali kota mengaku hingga Rabu malam wali kota belum menerima laporan adanya korban jiwa. Hanya ada warga yang mengalami luka.
Pasca gempa, upaya penanganan telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan bersama stakeholder. Di antaranya mendirikan tenda di beberapa rumah sakit untuk mengantisipasi adanya gempa susulan.
Selain itu, juga akan menggelar rapat koordinasi untuk mengecek kondisi bangunan pemerintah maupun fasilitas publik seperti sekolah.
Pemkot Tarakan juga rencananya akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan, melalui program bedah rumah.
Adapun terhadap warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah, sementara ini mengungsi ke rumah keluarganya. (adv)
