BI: Satgas Pangan Harus Bijak Mengantisipasi Kenaikan Harga Beras

2017, Pertumbuhan Ekonomi Kaltara di Atas 6 Persen
Kepala BI perwakilan kaltara, Hendik Sudaryanto saat memaparkan pertumbuhan ekonomi Kaltara pada 2017 lalu, Selasa (16/1).

TARAKAN, rajawalikaltara.com – Sektor pertambangan, perdagangan dan perhotelan pada tahun 2017 sukses meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kaltara. Begitu juga dengan harga pangan pada 2017 lalu masih relatif stabil.

Menanggapi hal ini, Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Kaltara, Hendik Sudaryanto menyampaikan, pertumbuhan ekonomi di Kaltara terjaga di atas 6 persen hingga akhir 2017 kemarin. Begitu juga dengan inflasi yang justru cenderung menurun hingga akhir tahun. “Ini juga tak lepas dari sektor pertambangan yang jadi komoditi andalan di Kaltara. Selain itu juga ada sektor perdagangan, perhotelan dan konstruksi yang berkembang cukup baik,” ujarnya saat dijumpai, Selasa (16/9).

Di sisi lain, pria yang akrab disapa Hendik ini kembali menuturkan, secara umum harga pangan pada 2017, relatif aman. Terutama komiditi besar seperti beras, ikan, daging ayam, daging sapi dan telur ayam. Namun, di awal 2018, Hendik mengaku harga beras di pasaran relatif memprihatinkan. Hal ini perlu diantisipasi semua pihak terutama Satgas Pangan, agar inflasi tetap terjaga. Sebab, beras merupakan salah satu komoditi besar yang memiliki pengaruh cukup tinggi terhadap inflasi.

“Di Kaltara masih di bawah nasional. Tapi, untuk beras yang mengalami peningkatan jadi penyebab kenaikan inflasi. Yang kita tahu kan beras jadi komoditas sumbangan terbesar. Jadinya sangat sensitif,” kata Hendik.
Dirinya juga sepenuhnya berharap pada Badan Usaha Logistik (Bulog) untuk melakukan kebijakan yang tepat dalam mengantisipasi kenaikan harga beras. Walaupun harga beras akan naik, setidaknya tidak lebih tinggi dari perkiraan dan bisa menjaga inflasi.

“Keberhasilan ini kan (pertumbuhan ekonomi) bukan hanya kerja keras dari pemerintah daerah dan ada juga Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Ada juga upaya satuan tugas (satgas) pangan yang dibentuk pemerintah pusat untuk menstabilkan harga sembako di Indonesia,” pungkas pria yang kerap mengenakan kacamata ini.(rk1)

Bank IndonesiaBerasBI KaltaraInflasiSatgas PanganTim Pengendali Inflasi DaerahTPID
Comments (0)
Add Comment