Khairul Fokus Bangun Koalisi, Sebut Terlalu Dini Untuk Tentukan Pendamping

 

TARAKAN – Langkah politik dr Khairul di Pilkada Tarakan masih dalam upaya membangun parpol koalisi pengusung. Ia pun menyebut masih terlalu dini baginya untuk menentukan sikap dalam memilih figur pendamping untuk berpasangan di Pilkada Tarakan.

“Terlalu dini kalau kita bicara pasangan. Politik ini bergerak, dinamis, kita nanti harus diskusi, bicara, dan kita ingin siapapun nanti yang terpilih baik pasangan pendamping atau parpol koalisi, chemistry-nya nyambung. Kita belum tahu berapa partai yang akan berkoalisi dengan kita. Harapan kami semakin banyak semakin bagus,” ujar Khairul.

Terkait rekomendasi, Khairul juga masih enggan untuk memberi klaim terhadap parpol tertentu. Menurut Khairul, sikap klaim terhadap dukungan parpol untuk mengusung baru dapat dipastikan setelah dirinya memegang surat rekomendasi resmi dari DPP.

“Kalau di politik kan tidak bisa bilang fiks ya, kalau komunikasi kan masih terus berjalan sampai keluarnya rekomendasi. Bahkan sebenarnya yang paling penting sampai mendaftar ke KPU. Karena kadang-kadang rekomendasi keluar pun masih bisa berganti itu (rekomendasi), pengalaman saya kan, jadi menghadapi situasi politik seperti ini kita harus lebih santai, tenang,” jelas dia.

Karena itu, Khairul memilih untuk tetap menjaga komunikasinya dengan beberapa parpol. Khairul memilih sikap untuk lebih cermat dan matang dalam membaca situasi politik terkini, dalam upaya menyusun parpol koalisi untuk mengusung dirinya di Pilkada Tarakan.

“Kalau saya bilang tidak ada siapapun yang pasti, tidak ada. Jadi belum pasti semua sampai keluar rekomendasi. Bahkan sampai nanti yang benar-benar datang ke KPU baru dibilang pasti. Saya kira komunikasi saja, komunikasi terus kita bangun, kita jalin. Mudah-mudahan harapan kita dengan komunikasi yang baik, chemistry bisa terbentuk, setelah itu mudah-mudahan kita bisa bersama-sama di Pilkada,” terang dia.

Dengan demikian Khairul tak ingin terburu-buru dalam memutuskan sikap, utamanya di tengah situasi membangun parpol koalisi dan penjajakan figur pendamping. Keputusan akan benar-benar diambil, jelas Khairul, dengan timing yang tepat.

“Politik ini kita tidak lari sprint ya. Kita ini bukan sprinter semua, jadi bukan pelari cepat. Politik itu adalah lari maraton. Jadi kalau lari sprint yang dibutuhkan kecepatan, kalau lari maraton yang dibutuhkan adalah ketahanan. Karena komunikasi politik ini setiap saat bisa berubah. Situasi, isu, macam-macam bisa berubah, termasuk hari pun kadang-kadang bisa berubah. Saya kira kita gak usah baper, berteman, saya kira begitulah politik,” kata Khairul.

Saat ini Khairul telah mendaftar dan mengembalikan formulir penjaringan di Demokrat, PKS, PDIP, Golkar, PKB, Nasdem, PAN, PPP dan Hanura. Hanya tersisa Gerindra yang tidak disambangi oleh Khairul, karena tidak membuka penjaringan Pilkada.

“Tinggal Gerindra yang kita tidak mendaftar, kalau yang lain kan kita sudah daftar semua. Kalau (Gerindra) buka saya daftar pasti. Bahwa misalnya rekom itu nanti dikasih apa tidak, itu kan nanti banyak pertimbangan, termasuk hasil survey, elektabilitas,” pungkasnya. (*)

Comments (0)
Add Comment