Rajawali Kaltara
Rajawalikaltara.com dengan semangat baru, ingin menyajikan informasi-informasi lugas, terpercaya serta lebih akrab dengan masyarakat Kaltara.

Tahun Depan, Toko Indonesia di Krayan Barat Tuntas

Membantu Ketersediaan Kebutuhan Pokok di Perbatasan, Dua Lokasi akan Mulai Dibangun

0 496

TANJUNG SELOR, rajawalikaltara.com – Pembangunan Toko Indonesia di wilayah perbatasan yang merupakan gagasan dari Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara)  Dr H Irianto terus berprogres. Tahun ini, tahap II pembangunan Toko Indonesia yang bertujuan untuk menekan disparitas harga kebutuhan di wilayah perbatasan Kaltara akan rampung dikerjakan.

Informasi dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Perumahan Permukiman (DPUPR-Perkim) Provinsi Kaltara melalui Bidang Cipta Karya (CK), realisasi Toko Indonesia yang berlokasi di Krayan Barat, Kabupaten Nunukan per Oktober 2018 itu sudah 72,07 persen. Ditargetkan akhir Desember tahun ini, pembangunan tahap akan selesai 100 persen.

Gubernur mengatakan, pembangunan Toko Indonesia di wilayah perbatasan Kaltara dilakukan secara bertahap sejak 2017. Dimana, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi 2017 dilakukan pengerjaan struktur pada bangunan. “Saya mendapat laporan, realisasi pembangunan Toko Indonesia tahap I telah rampung dikerjakan. Dengan kebutuhan dana pada saat itu sebesar Rp 5 miliar dari APBD Provinsi TA 2017,” jelas Irianto.

Selanjutnya, pada 2018, pembangunan Toko Indonesia dilakukan tahap II. Pada tahap itu, Pemprov Kaltara mengalokasikan Rp 4 miliar melalui APBD yang diperuntukkan untuk pembangunan konstruksinya. Irianto menambahkan, untuk merampungkan Toko Indonesia sekiranya Pemprov Kaltara memerlukan total anggaran Rp 17,5 miliar. “Progresnya di lapangan saat ini, tengah dilakukan pekerjaan terakhir yakni pemasangan keramik, dan akhir Desember mendatang ditargetkan tuntas. Rencananya pembangunan fisik gedung utamanya seluas 55 x 28 meter persegi,” ungkap Gubernur.

Untuk pembangunan tahap III, lanjut Irianto, akan dilakukan pada 2019. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 8,5 miliar. Pengerjaan yang dilakukan meliputi, pemasangan mechanical electrical, sanitasi, pemasangan Alumunium Composite Panel (ACP) untuk eksterior, lanskap, pemasangan plafon dan interior. “Jika lelang dan kontrak bisa dilakukan awal tahun, maka akhir 2019 bangunan sudah bisa diresmikan, dan difungsikan pada 2020,” jelas Gubernur, didampingi Kepala DPUPR-Perkim Kaltara Dr Suheriyatna.

Disampaikan Gubernur, selain menuntaskan Toko Indonesia di Krayan Barat, pada 2019 juga direncanakan pembangunan Toko Indonesia di daerah Long Midang (Krayan) dan Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan.

Toko Indonesia di Long Midang, yang berada satu lokasi dengan dibangunnya PLBN (Pos Lintas Batas Negara) ini, membutuhkan dana sebesar Rp 14,3 miliar. Sedangkan Toko Indonesia di Pulau Sebatik, Nunukan membutuhkan dana Rp 20 milar untuk pembangunannya. “Pembangunannya semua dilakukan secara bertahap,” ujar Gubernur.

Seperti diketahui, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan, Gubernur menggagas pembangunan Toko Indonesia. Menurutnya, pembangunan Toko Indonesia sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan yang ada di wilayah perbatasan. Utamanya, untuk menekan disparitas harga kebutuhan pokok yang terlampau tinggi. ”Keberadaan toko Indonesia ini tentu dapat membantu ketersediaan bahan pokok yang diperlukan oleh masyarakat perbatasan dan pedalaman. Inilah salah satu cara kita untuk menghadirkan negara di wilayah perbatasan,” ujar Irianto dalam kesempatan melakukan peninjauan ke Krayan pada 2016.(humas)

26 Toko Indonesia Infografis

Comments
Loading...