Rajawalikaltara.com dengan semangat baru, ingin menyajikan informasi-informasi lugas, terpercaya serta lebih akrab dengan masyarakat di wilayah Kaltara.
Muncul Kasus Pertama Positif Covid-19, Wali Kota Tarakan Minta Warga Jangan Panik
TARAKAN – Satu warga Tarakan dinyatakan positif Covid-19 dan masih dalam perawatan intensif di RSUD Tarakan. Menyikapi hal ini, Wali Kota Tarakan, Khairul meminta masyarakat tidak panik dan tetap melakukan social distancing dengan melakukan segala aktivitas dari rumah.
Kepanikan di tengah masyarakat, menurut Khairul, akan menimbulkan dampak yang tidak baik dalam proses penanganan Covid-19 oleh pemerintah.
“Menurut saya tidak usah panik, tapi kan tetap waspada dan tentu penanganan standar sedang kita lakukan. Misalnya kita lakukan karantina parsial di lokasi sekitar warga positif Covid-19. Ada pembatasan keluar masuk, sampai statusnya kita nyatakan aman,” jelas Khairul.
Pasien positif Covid-19 memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta, dan tiba di Tarakan pada 3 Maret lalu. Tim gugus tugas masih mengumpulkan data serta melakukan tracking untuk mengetahui siapa saja yang sudah melakukan kontak dengan pasien positif.
“Karena ini kasus sejak tanggal 3, jadi teman-teman sedang bekerja mengumpulkan data. Dari data yang kita dapat ini, keputusan-keputusan berikutnya tindakan apa lagi yang harus kita lakukan,” ujar Khairul.
Saat ini posisi Kaltara menjadi daerah terakhir zero Covid-19, dimana sebelumnya wilayah Kaltara menjadi satu-satunya daerah di Kalimantan yang belum tertular
“Antisipasi dari awal bahwa kemungkinan kan kita sudah dikepung kiri kanan ini, bahkan di Kalimantan itu kan tinggal Kaltara yang belum, hanya menunggu waktu sebenarnya, karena pintu masuk masih dibuka,” terang Khairul.
Kebijakan lockdown belum menjadi opsi pemerintah kota, lantaran kebijakan tersebut menjadi domain pemerintah pusat. Khairul menerangkan, langkah yang diambil pemerintah kota adalah melakukan penanganan yang tepat untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Kuasa kita saat ini adalah mengupayakan mengurangi dampak, kalau ada kasus bagaimana supaya kasus ini tidak menyebar. Tapi bagaimana menghalangi kasus ini masuk itu agak dilematis, karena memang pintu masuk belum kita tutup. Dan itu bukan kewenangan wali kota, itu kewenangan pemerintah pusat,” ujarnya.
Lokasi RT yang menjadi domisili pasien positif Covid-19 saat ini sudah dikarantina parsial. Tim gugus tugas melakukan lokalisir demi menekan penyebaran kasus. Disamping itu, efek dari adanya kasus positif Covid-19, Wali Kota mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aksi panic buying.
“Saya sarankan jangan panic buying, pastinya tidak ada lockdown satu kota lah untuk saat ini. Lockdown itu kan artinya saya harus menutup bandara, menutup pelabuhan, sementara saya sudah bilang itu bukan kewenangannya wali kota,” pungkasnya. (rk-3)