
Tarakan – Pemuda Muhammadiyah Kota Tarakan turut berduka dan menyayangkan atas Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, yang menewaskan 127 orang pasca pertandingan Sepakbola antara Arema VS Persebaya.
Peristiwa tersebut bukanlah duka warga Malang dan duka pesepakbola, melainkan ini adalah duka kita semua. Pasalnya dalam peristiwa tersebut bukan hanya satu nyawa yang melayang, melainkan ratusan nyawa. Satu nyawa saja rasa-rasanya suda sangat menyakitkan bagi kita, apalagi ratusan.
Lainnya
“Allah SWT telah memberitahu kepada kita semua tentang haramnya seseorang membunuh orang lain, bahwa tidak boleh seseorang menumpahkan darah orang lain, bahkan menumpahkan darah orang lain berarti dia telah menumpahkan darah seluruh manusia. Ujar Zulfikar Arief ( Sekum Pemuda Muhammadiyah Tarakan)”
Selain itu, pemuda Muhammadiyah Kota Tarakan juga menyayangkan terkait penggunaan gas air mata di stadiun, yang mengakibatkan para suporter berhamburan dan berlari menuju satu titik pintu keluar untuk segera keluar. Disitulah para suporter banyak yang kehabisan oksigen akibat berdesak-desakan. Padahal penggunaan gas air mata di stadiun itu sendiri suda di larang oleh FIFA.
FIFA Stadium Safety and Security Regulation pasal 19 jelas menyebutkan penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan massa dalam stadion. Bahkan dalam pasal tersebut juga disebutkan bahwa kedua benda ini dilarang dibawa masuk ke dalam stadion.
Sekum Pemuda Muhammadiyah Tarakan Zulfikar Arief berharap, peristiwa ini tidak terulang lagi dan meminta kepada pihak yang berwajib untuk menyelidiki agar pelaku segera ditindak dan bertanggungjawab atas kejadian tersebut. (*)