Diungkapkan Kepala Dinas ESDM Provinsi KaltaraFerdy Manurun Tanduklangi, setelah dibahas bersama Komisi VII DPR RI, usulan yang direkomendasikan akan diterima Kementerian ESDM. “Setelah itu, tim teknis dari badan geologi akan melakukan kajian. Ditargetkan, setidaknya April mendatang pembangunan sumur bornya sudah dapat dilakukan,” kata Ferdy yang ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini. Sementara itu, sisa usulan yang belum terakomodir pada tahun ini, akan dialihkan tahun depan.
Ferdy menyebutkan, pada 2019 Kaltara berhasil merealisasikan 9 titik dari rencana 10 titik sumur bor yang dialokasikan Kementerian ESDM. Kala itu, 1 titik lokasi pengeboran, tepatnya di Desa Mara Satu, Kecamatan Tanjung Palas Barat terkendala dengan persoalan lahan. Sebagai informasi, adapun luas lahan untuk pembangunan sumur bor yakni 5 x 10 meter. Dilahan itu, bakal didirikan 3 bangunan penunjang sumur bor yaitu bangunan sumur, rumah genset dan tempat profil atau penampungan air yang berkapasitasi 500 liter. “10 titik pengeboran pada 2019, tepatnya di Kabupaten Bulungan 5 titik, Malinau 3 titik dan Tana Tidung 2 titik,” urainya.
Selain bantuan Kementerian ESDM, melalui instruksi Gubernur Kaltara, Pemprov Kaltara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 akan membangun 1 titik sumur bor. Tepatnya di Dusun Antal, Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan.(humas)