Rajawali Kaltara
Rajawalikaltara.com dengan semangat baru, ingin menyajikan informasi-informasi lugas, terpercaya serta lebih akrab dengan masyarakat Kaltara.

Dari 0 Rupiah Menuju Kaltara Terdepan

0 668

APRIL adalah bulan yang istimewa bagi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Pada bulan ini, tepatnya tanggal 22 April merupakan momen bersejarah, di mana pada hari Senin, tanggal 22 April 2013 atau lima tahun lalu Provinsi Kaltara diresmikan menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) kala itu Gamawan Fauzi, mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Bersamaan dengan itu, dilantik Dr H Irianto Lambrie sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Kaltara. Sejak saat itulah titik 0 pemerintahan dan sekaligus pembangunan Provinsi Kaltara dimulai.

Setelah dua tahun memimpin sebagai Pj Gubernur, per 12 Februari 2016, bersama H Udin Hianggio sebagai wakilnya, Dr H Irianto Lambrie dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai gubernur definitif Kaltara periode 2016-2021.

Tahun ini menjadi lebih istimewa lagi. Tepat lima tahun perjalanan pemerintahan provinsi Kaltara, tidak lagi sebagai DOB. Jika tidak ada aral, pada saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 nanti, Mendagri Tjahjo Kumolo akan meresmikan Kaltara sebagai daerah otonomi penuh.

Berkaitan dengan ulang tahunnya yang ke-lima, mulai edisi hari ini hingga beberapa hari ke depan, melalui Sub Bagian Informasi Publikasi dan Dokumentasi, Biro Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Sekretariat Provinsi Kaltara akan mempublikasikan capaian kinerja Pemprov Kaltara sejak 2013 sampai dengan 2018.

Memulai dengan anggaran 0 (Nol) Rupiah dan tanpa ada staf, Irianto memulai jalannya pemerintahan di Kaltara. Namun bukan tak ada kata mengeluh, apalagi menyerah! Melalui tangan dingin Irianto Lambrie yang saat itu masih menjabat sebagai Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), setapak demi setapak roda pemerintahan dan pembangunan Kaltara mulai berjalan.

Pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga sarana infrastruktur menjadi prioritas utama yang digenjot Gubernur. Selain infrastruktur pendidikan, kesehatan, jalan dan jembatan, sarana transportasi dan membuka isolasi wilayah juga sangat penting.

Tak hanya duduk manis di belakang meja, Irianto aktif melakukan komunikasi dan gencar mempromosikan, sekaligus menggaet investor baik di dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi ke Kaltara. Dari komunikasi dan lobi-lobi ke pemerintah pusat, melalui sejumlah kementerian, Irianto berhasil membawa keuntungan untuk Kaltara. Perhatian penuh diberikan oleh pemerintah pusat melalui kementrian terkaitnya ke provinsi yang berada di perbatasan negara ini.

Selain alokasi anggaran yang terus meningkat, pemenuhan sarana infrastruktur, pemerintah di Kaltara akhirnya bisa terpenuhi. Jalan-jalan dan jembatan yang representatif mulai terbangun. Utamanya untuk membuka akses ke wilayah perbatasan dan pedalaman. Kemudian secara bertahap juga dilengkapi sarana pendidikan, kesahatan dan lainnya.

Dari upaya promosi yang dilakukan, Irianto juga telah berhasil menggaet banyak investor. Baik dari dalam maupun luar negeri. Di sektor energi ada PT Kayan Hydro Energy (KHE) yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), ada Serawak Energy Berhad yang berminat investasi. Kemudian ada sejumlah perusahaan multi nasional yang sudah menjajaki, seperti Hyundai, China Gezhouba, Dragon Land dan beberapa lainnya. Dari dalam negeri ada Jakarta International Container Terminal dan PT Inalum yang juga melirik Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) yang dibangun di Kaltara.

Melihat potensi dan begitu besarnya minat investor, dengan didukung kondusifitasnya daerah dan sarana infrastruktur memadai, Kaltara bakal menjadi salah satu pusat perekonomian di Tanah Air. Sehingga mewujudkan Kaltara yang terdepan bukan lagi hanya sebagai slogan.(*)

Comments
Loading...