Rajawalikaltara.com dengan semangat baru, ingin menyajikan informasi-informasi lugas, terpercaya serta lebih akrab dengan masyarakat di wilayah Kaltara.
TARAKAN, rajawalikaltara.com – Setelah mengamankan 3 unit tugboat (TB) yang bermuatan barang impor dari Shanghai China yang tak dilengkapi dokumen, saat ini pihak Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur disibukkan dengan menghitung jumlah kerugian negara atas penyelundupan tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala Kanwil Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur, Agus Sudarmadi menyatakan, pihaknya akan kembali melanjutkan penyelidikan terkait pelanggaran-pelanggaran Undang-Undang Kepabeanan. Pasalnya seluruh barang yang masuk ke Indonesia harus memilliki ketentuan. “Tentunya kami akan melakukan penelitian lebih lanjut bersama TNI dan Polri,” ujarnya, Kamis (18/1).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Agus mengaku belum bisa menjelaskan secara detail berapa jumlah nominal kerugian negara. Pasalnya, barang yang diduga akan dikirim ke wilayah pertambangan ini belum sepenuhnya di lakukan pengecekan satu per satu. “Kami akan kroscek lagi. Dalam waktu dekat akan kami infokan. Kalau kerugiannya kemungkinan mencapai miliaran rupiah,” bebernya.
Menurut Agus, bukan hanya masalah harga atau kerugian negara yang dicari, akan tetapi barang impor diakuinya berpotensi mengganggu ketahanan keamanan serta industri perdagangan. Pasalnya, persyaratan perizinan barang impor harus terpenuhi semua. “Itu juga akan kami teliti lebih lanjut. Apakah ada larangan pembatasan yang tidak boleh masuk dan akan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya. (rk1)
