Rajawali Kaltara
Rajawalikaltara.com dengan semangat baru, ingin menyajikan informasi-informasi lugas, terpercaya serta lebih akrab dengan masyarakat Kaltara.

Program SIWAB di Kaltara Lampaui Target Nasional

0 330

TANJUNG SELOR – Implementasi Program Nasional Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB) di Kalimantan Utara (Kaltara) yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), pada 2019 mampu melampaui target yang ditetapkan Pemerintah Pusat. Dari target 1.400 ekor sapi betina bunting melalui program SIWAB, di lapangan terealisasi 1.597 ekor dengan tingkat kelahiran 1.308 ekor.

Kepala DPKP Provinsi Kaltara, Andi Santiaji P mengungkapkan, lewat program SIWAB, pada 2019 telah dilakukan kawin suntik melalui inseminasi buatan (IB) terhadap 2.059 ekor sapi betina di Kaltara. Jumlah ini lebih besar dari target yang direncanakan sebanyak 2.000 ekor sapi betina. “Program SIWAB sudah kita laksanakan sejak 2017 hingga 2019. Realisasinya setiap tahun selalu melebihi target yang ditentukan pusat,” kata Santiaji.

Dijelaskannya, program Upaya Khusus (Upsus) SIWAB ini, merupakan upaya percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau menuju ketahanan pangan hewani untuk tercapainya swasembada ternak.

Hampir sama dengan program sebelumnya (SIWAB), tahun ini, kata Santiaji, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan meluncurkan program lanjutannya, yakni “Si Komandan” yaitu kependekan dari Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri.

Ini juga sebagai upaya agar IB terus ditingkatkan. “Kita juga akan menambah dan memberikan pelatihan khusus kepada inseminator yang jumlahnya sekitar 10 orang pada setiap kabupaten/kota. Kemudian kepada  Petugas Pemeriksa Kebuntingan (PKB) dan Asisten Teknis Reproduksi (ATR) sebagai penanggung jawab pelaksanaan IB. Mereka akan bekerja sama dengan penyuluh pertanian untuk mengemban tanggung jawab sebagai fasilitator pendampingan teknologi pada petani,” beber Santiaji.

Para petugas ini, lanjutnya, mempunyai tanggung jawab melakukan pendampingan program SIWAB dan Si Komandan yang sifatnya motivasi pada petani agar mau dan mampu mendaftarkan sapi induk/calon induk sebagai akseptor IB.

Masih di bidang peternakan, Pemprov melalui DPKP juga ada program Asuransi Ternak. Saat ini, kata Santiaji, pihaknya tengah mensosialisasikan maupun penyampaian secara perorangan kepada para peternak. Pun demikian, diakuinya minat para peternak masih kurang.

Dari kuota 500 ekor sapi yang harus diasuransikan, sampai akhir 2019 hanya ada 267 ekor sapi yang diasuransikan. Yakni di Bulungan 50 ekor, Nunukan 115 ekor dan Kabupaten Tana Tidung 102 ekor. Sementara untuk Tarakan dan Malinau terkendala dengan waktu yang sudah ditentukan penyedia asuransi dan akan diakomodir tahun ini.(humas)

Comments
Loading...