Rajawali Kaltara
Rajawalikaltara.com dengan semangat baru, ingin menyajikan informasi-informasi lugas, terpercaya serta lebih akrab dengan masyarakat Kaltara.

RSUD Pratama Bunyu Mangkrak, Deddy Sitorus Kecewa Berat

0 701

RajawaliKaltara.com, Bulungan – Amarah Anggota DPR RI Deddy Sitorus meledak di Bunyu, Kabupaten Bulungan. Politisi PDI Perjuangan ini kecewa berat gegara RSUD Pratama mangkrak.

“Saya sudah bekerja keras mencari anggaran. Tapi sampai hari ini belum selesai juga,” ujar Deddy dengan wajah kecewa.

Anggota Komisi 6 ini sengaja datang ke Bunyu untuk melihat dua proyek. Pelabuhan dan RSUD. Untuk pelabuhan Deddy mengaku gembira. Sebab pengerjaan proyeknya sudah selesai dan bisa digunakan masyarakat. Hanya ada beberapa penyempurnaan.

“Nanti kita undang Menteri Perhubungan untuk meresmikan,” katanya.

Nah, giliran di RSUD wajah Deddy mulai cemberut. Dia yang datang didampingi H Najamudin tokoh masyarakat Bunyu, hanya mau menginjakkan kaki di halaman RSUD yang masih berantakan.

Di halaman yang cukup luas itu, batako paving masih tidak semua terpasang. Begitu pula jalan menuju gedung utama, bentuknya berupa tanah bercampur batu.

Dua bangunan utama RSUD ini sebenarnya sudah berdiri. Sebagian dinding dicat warna hijau.

Melihat rancang bangunnya RSUD ini berdisain modern. Dua gedung utama dihubungkan koridor berlapis kaca. Sayang proyek pengerjaan ini berhenti jauh sebelum selesai dikerjakan.

Di dalam gedung, lantai kramik belum terpasang. Termasuk pula jendela, pintu dan koridor di sisi belakang.

Sejumlah matrial tergeletak begitu saja. Tidak satu pun pekerja. Hanya terlihat seorang petugas penjaga pagar.

Menurut warga, pengerjaan proyek ini terhenti sejak beberapa bulan. Para pekerja mengaku tidak dibayar oleh kontraktor.

“Infonya mereka tidak dibayar,” ujar salah seorang warga.

Melihat kondisi ini Deddy Sitorus geram bukan kepalang. Dia meminta pihak kepolisian, BPK dan BPKP mengaudit proyek pembangunan RSUD ini.

 

IMG 20231011 WA0058
Sejumlah material milik RSU Pratama Bunyu yang mangkrak terlihat begitu saja terbelengkai.

 

“Betapa kecewanya warga Bunyu. Berapa orang yang harus kehilangan nyawa gara-gara RSUD ini mangkrak. Saya minta Polda Kaltara, BPK dan BPKP menyelidiki dan mengaudit kontraktornya,” desak Deddy.

Bagaimana ceritanya sampai Bunyu kebagian anggaran pembangunan RS Pratama? Deddy Sitorus punya cerita.

Begini. Pada saat kampanye pemilu 2019 Deddy mendapat keluhan soal fasilitas kesehatan di Bunyu. Di pulau ini hanya ada satu Puskesmas. Jadi kalau ada warga sakit yang tidak bisa ditangani Puskesmas, pasien dirujuk ke RSUD Tanjung Selor atau RSUD Provinsi di Tarakan.

“Di depan mata saya ada pasien tergeletak karena sakit tidak bisa ditangani Puskesmas. Sedih. Disitulah saya bertekad kalau terpilih akan berjuang mewujudkan Rumah Sakit. Berapa pun suara yang saya dapat di Bunyu,” kenang Deddy.

Benar sekali, di Pemilu Deddy hanya mendapat 300 suara. Sangat minim. Tapi tekadnya tetap berkobar untuk mencari berburu anggaran RS Bunyu.

“Yang namanya niat baik pasti ada jalan. Saya sampai menggebrak meja Menteri Kesehatan. Menarik kerah Dirjen. Itulah akhirnya kita dapat alokasi anggaran,” katanya.

Tak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan sebesar 80 miliar. Begitu juga tanah. PT Lamindo Inter Multikon perusahaan tambang bersedia menghibahkan sebagian lahan konsesinya.

Momen bersejarah ini pun ditandai dengan peletakkan batu pertama dua tahun lalu oleh Bupati Bulungan Syarwani.

Asa warga Bunyu pun kini mulai melemah. Berganti rasa amarah dan kecewa yang membara. Rumah sakit yang dulu diimpikan dua tahun lalu, kini masih mangkrak. (Pai)

 

Comments
Loading...