Rajawalikaltara.com dengan semangat baru, ingin menyajikan informasi-informasi lugas, terpercaya serta lebih akrab dengan masyarakat di wilayah Kaltara.
TARAKAN, rajawalikaltara.com – Berbagai cara dilakukan demi mendongkrak minat baca yang rendah di beberapa daerah di Indonesia. Kali ini, melalui program nasional, Universitas Borneo Tarakan (UBT) bekerjasama dengan program kemitraan pendidikan Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi).
Dengan menggandeng Pemerintah Australia serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mengadakan seminar di Auditorium Gedung Rektor UBT pada Senin 16 hingga 18 Juli mendatang.
Direktur Program Inovasi, Mark Heyward menyatakan terkait minat baca seharusnya sudah bisa menjadi budaya dari lingkungan serta didikan orang tua. Tidak ada perbandingan khusus antara Australia dan Indonesia, terkait minat dan kemampuan membaca di kelas awal melalui program Inovasi tersebut. “Tidak bisa membandingkan minat baca di Indonesia dan Australia. Ini jadi kebiasaan yang bisa ditanamkan sejak dini. Kita juga harus melihat secara proporsional,” tegasnya, saat dijumpai rajawalikaltara.com, Senin (16/7).
Sementara itu, Manajer Inovasi Provinsi Kaltara Handoko Widagdo menuturkan, program Inovasi sebenarnya tidak hanya menyasar wilayah perkotaan, tetapi juga ada penerapan literasi di daerah pedalaman. Inovasi, sesuai permintaan Pemerintah Daerahnya, akan memperkenalkan supervisi berbasis media sosial (medsos).
“Kami yakin bisa sampai menyasar ke daerah terpencil. Kami sedang mempersiapkan project kecil di Bulungan, misalnya untuk bisa menyampaikan program ini ke Desa Peso yang jauh atau Kecamatan Krayan di Nunukan yang hanya bisa dilalui pesawat dengan biaya mahal, supervisi dengan medsos akan sangat membantu wilayah pelosok,” bebernya.(rk1)
