Rajawalikaltara.com dengan semangat baru, ingin menyajikan informasi-informasi lugas, terpercaya serta lebih akrab dengan masyarakat di wilayah Kaltara.
RajawaliKaltara.com, Medan – Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) secara resmi ditutup oleh Menteri Menko PMK RI, Muhadjir Effendy serta ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto, Ahad (20/08/23).
Tahapan dalam pemilihan calon formatur tetap telah di lalui oleh seluruh peserta muktamar XXIII IPM dari seluruh Indonesia Pemungutan suara Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) telah selesai dilaksanakan pada Ahad, (20/08/23), Panitia Pemilihan Pusat (Panlihpus) IPM pun menetapkan sembilan nama formatur tetap dan sah dari total peserta yang memiliki hak suara sebanyak 907 orang.
Dari sembilan nama tersebut ada salah satu kader terbaik utusan dari Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kaltara, Yakni Okta Arianti yang menepati posisi kelima dengan perolehan suara (648 Suara).
Berikut 9 nama formatur Tetap Hasil Muktamar XXIII IPM di Medan.
1. Jowanda Harahap (789 Suara)
2. Brilliant Dwi Izzulhaq (771 Suara)
3. Fajri Syahiddinillah (772 Suara)
4. Heni Sa’dah (717 Suara)
5. Okta Arianti (648 Suara)
6. Riandy Prawita (646 Suara)
7. Alwan Akbar Jaya (627 Suara)
8. Muhammad Arjalul Wahid Aliyah (625 Suara)
9. Wulandari Ney (593 Suara)
Selanjutnya ke 9 nama tersebut akan melakukan rapat formatur untuk menentukan, Ketua, Sekretaris dan juga Bendahara PP IPM untuk Periode 2023 hingga 2025.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kaltara, Firdaus menyampaikan bahwa suatu kebanggaan bagi keluarga besar PW IPM kaltara sehingga bisa mengantarkan Ipmawati Okta Arianti bisa terpilih dan masuk dalam 9 nama Formatur Tetap pada muktamar XXIII IPM tahun ini.
“Alhamdulillah untuk pertama kali nya kita (Kalimantan Utara) berhasil mengirimkan satu wakil kita untuk duduk di Pimpinan Pusat”, Lebih lanjut Firdaus mengatakan bahwa perjuangan dan kerja keras yang dilakukan akhir nya membuahkan hasil sehingga bisa sampai pada 9 nama calon formatur tetap PP IPM dan berada pada posisi kelima.
Sumber Gambar : Koleksi Pribadi
“dan tidak hanya sekedar duduk saja tapi kita juga berhasil untuk Fight di 9 Formatur dan finish diurutan kelima”, Ujar Firdaus.
Setelah terpilih, Ipmawati Okta Arianti akan menjadi keterwakilan dari seluruh wilayah, tidak hanya kaltara saja.
“Tentu hal yang dilakukan oleh Okta nanti nya karena dia merupakan Reprentatif dari banyak nya wilayah yang mendukung dia, tentu dia coba mengakomodir, akan menyampaikan suara teman-teman wilayah sampai ke tingkat pusat sehingga keberadaan PP IPM itu terasa hingga ke seluruh wilayah yang ada”, Ujar Ketum PW IPM Kaltara.
Okta Arianti merupakan kader IPM Kaltara yang sangat aktif tidak hanya di tingkat daerah namun juga sangat aktif di tingkat nasional, hal tersebut terbukti dari beberapa pelatihan pernah ia ikuti, mulai dari perkaderan dasar hingga Pelatihan Perkaderan Paripurna Taruna Melati Utama (TM Utama) dimana Perkaderan tersebut merupakan perkaderan paling tinggi didalam sebuah organisasi, terkhusus di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
“Okta merupakan Ketua bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) PW IPM Kaltara, dalam perjalanan organisasi Okta aktif baik kegiatan didalam wilayah kaltara maupun kegiatan-kegiatan nasional dengan terlibat nya Okta dalam taruna melati utama dan Training of trainer lingkungan hidup hal ini salah satu ivent nasional yang pernah ia ikuti”, Ujar Firdaus.
Dengan terpilih nya Ipmawati Okta Arianti dalam jajaran kepengurusan PP IPM Periode 2023-2025 harapan dan doa dari Ketua PW IPM Kaltara, Firdaus kepada Ipmawati Okta Arianti.
“Mewakili teman-teman wilayah yang mendukung dia, harapan nya Okta benar-benar bijak dalam mengambil setiap keputusan serta menyerap aspirasi dari teman-teman wilayah yang ada agar kemudian melalui Okta Seluruh hal tersebut tercapai bisa diwujudkan hingga pada akhir nya sesuai dengan tema hari ini “Menyambut era baru” Benar-benar dapat menjadi wadah terbaik untuk para pelajar-pelajar yang ada di seluruh indonesia tidak hanya pelajar muhammadiyah saja tapi pelajar secara umum”, Tutup Firdaus.
