Bunyu – PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field berhasil menerapkan inovasi Plug Release Valve (PRV), sebuah terobosan teknologi yang memungkinkan penggantian katup pada selubung (casing valve) tanpa perlu menghentikan aliran produksi sumur sehingga dapat menjaga integritas operasional produksimigas Perusahaan dari lapangan di Pulau Bunyu, Kalimantan Utara.
Inovasi tersebut diterapkan selama bulan Juni 2025 pada dua sumur migas, yakni Sumur B-179 dan Sumur B-176 dengan produksi masing-masing sebesar 152 dan 56 barel minyak per hari (BOPD).
Senior Manager PEP Bunyu Field Despredi Akbar menjelaskan, penerapan inovasi dan teknologi memainkan peran penting dalam mempertahankan tingkat recovery dan produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature.“Kami percaya bahwa penerapan inovasi dan teknologi memainkan peranan penting dalam menjaga keberlanjutan produksi migas Perusahaan dari wilayah Kalimantan sejalan dengan komitmen PHE dan PT Pertamina (Persero) untuk mendukung pencapaian target produksi migas nasional dan ketahanan energi Indonesia,” jelasnya.
Lainnya
Menurut Despredi, dengan menggunakan teknologi PRV ini, proses penggantian casing valve dapat dilakukan tanpa shut-in atau menutup sumur, dan tanpa melibatkan penggunaan rig sehingga menjadi lebih efisien dari sisi waktu dan biaya. “Berdasarkan pendekatan yangkonvensional, perbaikan casing valve memerlukan penghentian produksi dan pengerahan rig sehingga berdampak signifikan terhadap efektivitas, efisiensi, dan keberlanjutan operasi dan produksi migas,” ungkapnya.
Keberhasilan PEP Bunyu dalam penerapan inovasi ini merupakan buah kolaborasi di Fungsi Well Intervention (WLI) yang mampu mengembangkan pendekatan alternatif berbasis kompetensi teknis dan evaluasi risiko yang cermat.
“Keberhasilan penerapan teknologi PRV bukan hanya tentang efisiensi teknis, tetapi juga bagian dari upaya strategis untuk menjaga keberlanjutan penyediaan energi, berupa migas dari lapangan PEP Bunyu di Kalimantan Utara. Setiap tetes minyak yang berhasil dipertahankan produksinya adalah kontribusi nyata bagi ketahanan energi nasional,” imbuhnya.
Assistant Manager WLI Nendra Mulia Razak menyatakan bahwa teknologi PRV memungkinkan pemasangan pengganti casing valve secara presisi tanpa perlu menghentikan produksi sumur. Sementara itu, Senior Supervisor WLI Evan Sapputro menegaskan bahwa inovasi ini sejalan dengan implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di lingkungan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), khususnya pada pilar “Operational Excellence & Innovation” yang menekankan pemanfaatan teknologi yang efisien, aman, dan ramah lingkungan dalam kegiatan operasional hulu migas.
“Kami percaya bahwa inovasi bukan hanya soal teknologi, tapi keberanian untuk berubah dan memperbaiki,” tambah Evan Sapputro.
Melalui inovasi ini, PEP Bunyu Field menunjukkan bahwa tantangan operasional dapat dijawab dengan solusi yang adaptif dan berbasis kompetensi sehingga dapat mendukung keberlanjutan produksi migas Perusahaan yang penting bagi penyediaan dan ketahanan energi Indonesia.
PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field merupakan bagian dari Zona 10 Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan yang dinakhodai oleh PT Pertamina Hulu Indonesia. Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Bunyu Field menjalankan operasi dan bisnis hulu migas yang selamat, efisien, andal, patuh, dan ramah lingkungan di Kalimantan Timur/ Kalimantan Utara/Kalimantan Selatan sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) demi mendukung keberlanjutan produksi migas nasional dan mewujudkan “Energi Kalimantan Untuk Indonesia,”.(*)