Rajawali Kaltara
Rajawalikaltara.com dengan semangat baru, ingin menyajikan informasi-informasi lugas, terpercaya serta lebih akrab dengan masyarakat Kaltara.

Batu Bara Sumbang 26 Persen Bagi Perekonomian Kaltara

0 422

Jogjakarta-Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPW-BI) Kalimantan Utara menggelar pelatihan jurnalistik untuk perkembangan ekonomi dan peran BI Kaltara, khususnya di Kalimantan Utara guna Perbandingan pada sektor pariwisata yang terintegrasi untuk digalakkan di Kaltara.

Pelatihan yang digelar selama tiga hari di hotel Royal Ambarukmo Yogjakarta 8-10 November 2019, yang diawali dengan penyajian materi Capacity Building Wartawan Kalimantan Utara, yang disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan (KPW) BI Kalimantan Utara Hendik Sudaryanto, pada Sabtu (9/11/2019) Pagi.

Menurut Hendik, saat ini Indonesia dibawah bayang-bayang perang dagang china dan Amerika yang berdampak pada perekonomian Dunia.

Dimana, akar pertumbuhan akan mengalami penurunan, bahkan Tiongkok mengalami penurunan juga. Negara besar seperti Amerika, India, China dan Rusia lebih cenderung turun pertumbuhannya dan ini juga berpengaruh pada volume perdagangannya.

Dikatakannya, komoditas unggulan yang notabenenya di Indonesia terutama batu bara di Kalimantan, karena batu bara menguasai 26 persen dari total perekonomian di Kalimantan Utara.

“Hampir 20 persen atau sepertiga dikuasai oleh batu bara. Kalau batu bara ini harganya anjlok pasti pertumbuhan kita akan turun dengan asumsi sektor lainnya tidak digerakkan,” jelasnya.

Menurutnya, Sebagai Daerah baru dan perbatasan, ia yakin lima tahun kedepan kontruksi bangunan itu pasti bisa menyumbang. Di Kaltara kontruksi menjadi penyumbang tiga besar, dari Batu Bara dan pertanian.

“Harusya yang bisa mendukung PHR dan industri pengolahan, dua ini belum digarap secara optimal. Kalau kedua ini dioptimalkan lambat laun akan mengurangi porsi-porsi batu bara tersebut, karena itu perlahan akan habis,” Ujarnya.

Dia menambahkan, di tingkat nasional sendiri sangat berpengaruh, pertumbuhan Kaltara diangka 23 dan masih tidak bergerak diatas 5,02 persen pertumbuhan ekonomi. Artinya masih berada dikisaran 5 persen. Padahal harapannya pertumbuhan Kaltara di atas 6 persen, tapi diprediksikan di 5,2 dan 5,3 persen ditahun 2019 ini.

“Melihat hal itu, Bank Indonesia inflasi sudah stabil dibawah target yang ditetapkan dan perekonomian harus terus didorong. Suku bunga bank itu menjadi 5% dan sudah berapa kali turun yang terakhir jadi 5% ini untuk menyikapi perkembangan supaya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sisi permintaan pengeluaran penawaran, dan in disambut baik oleh perbankan dengan menurunkan suku bunga kredit, terutama kredit modal kerja dan investasi,” tutupnya. (rk-3)

Comments
Loading...